Mengenal Corak Batik Gumelem
Mengenal Corak Batik Gumelem, Banjarnegara
Mengunjungi Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah
(Jateng), kurang lengkap jika kita tidak melirik potensi lokal yang
tersedia. Di kabupaten yang letaknya di bagian barat-selatan wilayah
provinsi Jateng ini sesungguhnya banyak ditemui produk-produk yang cukup
menjanjikan.
c
Salah satu produk
unggulan yang dimiliki Kabupaten Banjarnegara yaitu kerajinan batik
tulis. Kerajinan ini bersentra di Desa Gumelem, Kecamatan Susukan,
berjarak sekitar 30 km ke arah selatan dari pusat kota Banjarnegara. Di
desa inilah berbagai pengrajin batik tulis tersebar dan terhimpun dalam
suatu wadah/komunitas usaha kecil dan menengah (UKM).
Produk
kerajinan batik tulis Banjarnegara (Batik Gumelem) ternyata memiliki
kekhasan apabila dibanding produk batik tulis lainnya yang pernah
ditemui di pasaran regional. Seperti halnya di daerah Jawa, batik tulis
sering ditemui berasal dari Yogyakarta, Solo, Pekalongan dan beberapa
daerah sekitar selama ini sudah dikenal banyak orang. Batik tulis
Gumelem ini mempunyai corak khas berupa udan liris dan rujak senthe
yang diproduk secara turun-temurun oleh warga setempat. Di samping itu,
batik Gumelem memiliki kekhasan lain yaitu didominasi warna sogan (cokelat), hitam, dan kuning, serta memiliki motif bunga-bunga, kawung, dan parang.
Menurut
Kepala Desa Gumelem Wetan, Budi Sulistyo, yang juga sebagai pengusaha
batik setempat menyebutkan bahwa “produk batik tulis Gumelem merupakan
produk asli daerah, pemasarannya masih terbatas untuk memenuhi konsumsi
lokal.” Namun demikian, untuk melestarikan produk yang bernuansa
kedaerahan ini maka dihimpunlah wadah/komunitas antarpengrajin.
Sedangkan
untuk memacu kualitas batik tulis Gumelem ini banyak hal yang perlu
ditingkatkan. Di antaranya berkait inovasi pewarnaan, agar batik tulis
Gumelem tahan/awet sebagaimana tuntutan konsumen. Menyinggung hal ini,
pernah dilakukan dan bekerjasama dengan pihak berkompeten, termasuk
stakeholder yang perduli dengan pemberdayaan usaha rakyat, imbuhnya.
Dalam
perkembangannya, batik tulis Gumelem sudah dimanfaatkan untuk memenuhi
konsumsi atau kebutuhan lokal, seperti halnya di kalangan pemerintah
daerah (Pemkab Banjarnegara) dianjurkan untuk memakai seragam batik pada
hari tertentu. Ini merupakan langkah kebijakan sekaligus sebagai upaya
memasyarakatkan penggunaan produk lokal dan sebagai upaya untuk
melestarikannya. Sementara itu kalangan luas kini juga
mulai melirik, tertarik serta berminat untuk memilikinya. Terutama para
kolektor batik tulis yang berasal dari luar daerah maupun para pecinta
batik tulis untuk memakainya sebagai produk kain bermotif khas Gumelem,
Banjarnegara. Untuk mendapatkan batik tulis khas Gumelem
ini cukup mudah. Anda bisa menemui di beberapa tempat di seputaran kota
Banjarnegara. Bahkan jika mau berkunjung langsung ke Desa Gumelem, di
sana akan terpampang tulisan Sentra Pengrajin Batik Tulis Gumelem. Anda
bisa mendatangi langsung tempat penjualan yang sudah dikelola sedemikian
rupa layaknya toko khas batik dan terpampang beragam kain batik tulis
serta pakaian jadi beraneka ukuran. Sentra Batik Gumelem tepatnya berada
di Dukuh Dagaran dan Karangpace (Gumelem Wetan) dan Dukuh Ketandan,
Beji dan Kauman (Gumelem Kulon). Harga jual kain batik
Gumelem ini dapat dibilang relatif lebih murah dibanding batikyang
berasal dari Yogyakarta dan Pekalongan. Satu lembar kain berukuran
panjang 240 cm dan lebar 105 cm hanya seharga Rp 80.000, sedang yang
berukuran panjang 275 cm dan lebar 105 cm seharga Rp 100.000 - Rp
300.000. Sementara itu bahan baju dijual Rp 75.000 dan taplak Rp 40.000.
Perlu pula diketahui bahwa batik tulis Gumelem yang
memiliki warna dan corak serta motif khas ini sangat cocok digunakan
dalam suasana resmi atau pakaian seragam di perkantoran dan berbagai
kegiatan. Apalagi untuk kegiatan santai, pastinya lebih menambah
kenyamanan. Harga baju batik tulis Gumelem siap pakai cukup terjangkau
yakni berkisar antara Rp165.000 hingga Rp 190.000.- Jalan-jalan ke Desa Gumelem Wetan, Gumelem Kulon dan sekitarnya memang mengesankan, setidaknya menambah wawasanku sekaligus sharing dan
berkomunikasi tatap muka langsung dengan warga setempat. Di samping
kita bersilaturahim, membangun relasi dan menjalin kerja bersama >
juga bisa refreshing mengunjungi sentra batik tulis. Disebutkan
pula oleh seorang tokoh formal setempat, Agus Winaryanto, di Desa
Gumelem ini terdapat sekitar 174 pembatik, berusia sekitar 30-an tahun.
Nah, sewaktu diriku berada di lokasi, sempat berkeliling Desa
Gumelem sekalian mengunjungi sentra kerajinan ini dan kubeli sebuah baju
batik tulis bermotif bunga, langsung kupakai untuk menghadiri forum
diskusi bersama warga desa setempat. Dan asyik pake baju batik baru, he-he... Bagi
siapa saja yang berminat, silakan mendatangi Kabupaten Banjarnegara,
berbelanja batik tulis Gumelem. Sesekali perlu ikut mempromosikan produk
lokal (dalam negeri) dan melestarikan serta membantu keberlangsungan
kegiatan perekonomian di daerah ini. Salam tengah malam yang dingin menusuk dari Banjarnegara. JM (13-05-2012).
Komentar
Posting Komentar